Dari Bahtsul Masail Ma'had Aly Menyaksikan Perkembangan Menakjubkan Dayah Darul Munawarah Kuta Krueng
Keterangan foto: Direktur PD Pontren Kemenag RI, Prof. Waryono dan Kyai Nur Hannan, Lc, MH Ketua Asosiasi Ma'had Aly Indonesia (AMALI) duduk di tempat santai komplek santriwati di sela-sela Bahtsul Masail di Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng. Didampingi Abiya Anwar, penulis, Kyai Musholi dan para mudir Ma'had Aly lainnya.
Suara Darussalam - Alhamdulillah Bahsul Masail di Dayah Darul Munawwarah telah usai dilaksanakan. Ucapan terimakasih kami peserta kepada seluruh panitia penyelenggara.
Bahsul Masail ini menghasilkan kesepakatan atas standar kurikulum Ma'had Aly Takhassus Tafsir wa 'Ulumuhu. Satu hal yang sangat berharga tentunya.
Di sela-sela acara, dibawah koordinasi Tgk Mujlis alhamdulillah abiya Anwar mengajak semua peserta untuk keliling kompleks Dayah Darul Munawwarah dan Ma'had Aly.
Dan ini merupakan pertama kalinya saya memasuki banyak sisi komplek Dayah ini walaupun sudah sering kesini. Bahkan juga kami turut diajak memasuki komplek Santriwati.
Kiri kanan kita menyaksikan asrama santriwati yang sangat bersih. Semua tertata rapi. Bahkan di kompleks Santriwati ini juga tersedia tempat duduk yang sangat santai bagi para orang tua yang berkunjung.
Selain kebersihan, di Dayah ini kita akan juga berkesan dengan wajah ramah para santri. Kalau kita masuk ke "mesjid" komplek Dayah ini untuk shalat dan tanpa sajadah, dalam sekejap akan datang seorang santri membawa sajadahnya untuk kita pakai. Selain itu, setiap kali keluar dari tempat penginapa dan ruang acara saya selalu menyaksikan sandal saya dan sandal lainnya yang sudah disusun rapi oleh para santri.
Kantin-kantin di dalam juga lumayan lengkap. Ragam makanan tersedia. Kopi apapun yang anda suka juga tersedia di kantin Darul Munawwarah.
Di samping kantin kita juga akan menemukan Bank BSM. Tapi ini bukan Bank Syar'iah Mandiri ya, melainkan Bank Santri Munawwarah yang disingkat BSM. Selain itu, Klinik-klinik kesehatan juga tersedia.
Maka itu, jika saya harus mengucapkan satu
kalimat ringkas untuk menjelaskan pandangan saya tentang Dayah Darul Munawwarah
ini, maka kalimat itu adalah "Menakjubkan".
Itulah ungkapan yang paling bisa mewakili untuk menilai perkembangan aktual Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng.
Unit-unit dan jenjang pendidikan di Dayah ini semakin lengkap. Bahkan kelas khusus Tahfiz bagi para santri yang baru masuk pun kini juga sudah tersedia.
Bahkan, Pror. Waryono, Direktur Pondok Pesantren Kementerian Agama RI sampai mengatakan : "Ini seperti Al Qarawiyyin", merujuk kepada Universitas Al Qarawiyyin di Maroko yg sangat terkenal.
Bukan tanpa alasan, Prof Waryono mengatakan ia baru saja pulang dari Muhibbah ke Maroko dan antara lain juga pergi ke Al Qarawiyyin.
Ke depan, di bawah tangan dingin Abiya Anwar yang energik, semua pengurus Dayah ini, dan tentu yang utama adalah sosok kharismatik Abu Kuta Krueng selaku ulama senior Aceh, saya yakin Dayah ini akan terus melaju mengukir catatan peradaban keilmuan yang mengesankan bagi bangsa Aceh.
Selain program Salafiyah yang merupakan program murni, Dayah Darul Munawwarah juga memiliki jenjang pendidikan Ma'had Aly Takhassus Tafsir wa 'Ulumuhu yang akan segera meluluskan alumnus kedua pada akhir Februari nanti.
Selanjutnya juga ada program Mu'adalah (Tsanawiyah dan Aliyah), dan terbaru seperti saya sampaikan di atas, juga sudah ada program Tahfiz. Jadi sebelum belajar kita kuning, mereka yang masuk program Tahfiz ini akan terlebih dahulu fokus menghafal Al-Qur'an. Siap periode waktu hafal Al-Qur'an, mereka langsung tancap belajar kitab kuning sebagai khazanah warisan peradaban Islam yang tidak ternilai.
Adanya program Tahfiz seperti ini di Dayah Darul Munawwarah tidak diragukan lagi semakin menegaskan bahwa pengelola Dayah ini sangat visioner karena dengan sigap tampil menjawab tuntutan zaman.
Bahkan penyelenggaraan Bahsul Masail di Dayah
Darul Munawwarah yang bertujuan untuk mencari standar kurikulum Ma'had Aly
Takhassus Tafsir wa 'Ulumuhu semakin menegaskan bahwa Abiya Anwar selalu Mudir
Mudir Ma'had Aly dayah ini betul-betul memahami rute dan arah perjalanan Ma'had
Aly.
Melalui Bahsul Masail ini Abiya Anwar dan Asosiasi Ma'had Aly betul rute perjalanan Ma'had yang harus didesain sebagus mungkin agar sampai ke tujuan yang diinginkan, yakni menjadikan Ma'had Aly sebagai lembaga kaderisasi ulama yang "Mutafaqquh fiddin wa Mashalihul Khalqi".
Tentu sebagai umat Islam, sebagai orang Aceh dan terlebih lagi sebagai bagian dari dayah, kita berbangga dengan dayah ini. Kita berharap ke depan Dayah Darul Munawwarah terus bangkit maju dan menjadi mercusuar dalam lapangan ilmu dan peradaban.
Saat ini jumlah santri di Dayah Darul Munawwarah mencapai 4000 orang kata Abiya Anwar Usman. Jumlah ini tidak diragukan lagi insyaAllah akan terus bertambah. Lahan kompleks Dayah hingga sejauh ini yang mencapai 5 hektar namun alhamdulillah terus mengalami perluasan. Begitu juga dengan bangunan-bangunan asrama santri yang terus dipacu pembangunannya.
Jangan lupa, dayah adalah akar Islam di Aceh dan Nusantara. Dayah telah berperan maksimal dalam merawat khazanah turast yang ditinggalkan oleh para ulama terdahulu di era kejayaan Aceh dan dunia Islam.
Era kejayaan Dunia Islam dan Aceh dahulu ditandai dengan banyaknya karya-karya atau Kitab-kitab ulama yang dihasilkan dalam berbagai bidang keilmuan.
Dan Dayah adalah lembaga pendidikan yang secara konsisten merawat warisan tersebut dengan mengkajinya secara totalitas dengan tetap memegang kaidah "Al Muhafazhah 'alal Qadim As-Shalih, wa al-Akhzu bi al-Jadid Ashlah", memelihara yang lama yang bagus dan mengambil yang baru yang lebih bagus.
Peran Dayah seperti ini tidak boleh kita sepelekan. Sebab, cara terbaik untuk meraih kemajuan di masa depan adalah berpijak pada landasan kemajuan yang pernah diraih masa lalu.
Landasan itu bukan untuk mengembalikan kita ke
masa lalu, tapi membawa kita ke masa depan. Sebab, khazanah turast selalu
relevan dan up to date dengan perkembangan zaman.
Oleh Dr. Teuku Zulkhairi
Sekjend Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh dan Mudir Ma’had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah.
Posting Komentar untuk " Dari Bahtsul Masail Ma'had Aly Menyaksikan Perkembangan Menakjubkan Dayah Darul Munawarah Kuta Krueng"