Memahami Makna Sujud Syukur Pemain Maroko dan Ungkapan "Ini Olahraga, Bukan Agama"
SUARADARUSSALAM.ID - Saya penasaran dengan kalimat dari orang-orang yang mengatakan :
"Ini murni olahraga. Bukan agama".
Hal ini mereka katakan krn mencermati suara-suara pro Palestina di Qatar dan sejumlah nuansa religius dalam turnamen ini. Bahkan sejumlah media Barat dengan sinis menyoroti adanya upaya Qatar dalam turnamen ini utk mengubah pandangan dunia (yang buruk) tentang Islam. Jika kita gembira dengann upaya Qatar ini, tapi mereka justru sinis. Wajar aja sich.
Tanpa dikatakan pun, ya jelas orang semua paham "ya
jelas itu olahraga". Semua orang tahu itu dan tidak perlu dikatakan
lagi.
Hanya saja, saya penasaran kenapa pernyataan itu harus disampaikan
saat Qatar mencoba memanfaatkan penyelenggaraan turnamen ini di negerinya untuk
mengubah pandangan masayaarakat dunia tentang Islam dan kaum muslimin.
Dan dalam hal yang lebih kecil, kenapa pernyataan itu harus
disampaikan saat ada negeri muslim, Maroko yang dapat melangkah sejauh ini di
turnamen terpopuler di muka bumi ini dengan mengalahkan negara-negara hebat
seperti Belgia, Kroasia, Spanyol dan juga tadi malam Portugal?
Kenapa pernyataan yang sama - "Ini olahraga, bukan
agama" - tidak disampaikan juga saat banyak negara mempromosikan LGBT dlm
turnamen sepakbola yang telah berlangsung sekian lama?
Kenapa tidak disampaikan juga saat bnyk negara Tuan Rumah Piala
Dunia sebelumnya mempromosikan nilai-nilai keyakinan mereka dalam turnamen ini?
Seperti gaya berpakaian, pergaulan, minuman keras dan sebagainya.
Seharusnya katakan juga "Ini murni olahraga, bukan
LGBT". Atau, "Ini olahraga, bukan minuman keras. Bukan ini itu dan
sebagainya".
Jadi mestinya kita adil sejak dalam pikiran. Tak ada salahnya kita
orang muslim gembira melihat pemain Maroko menunjukkan identitasnya sebagai
muslim dlm turnamen ini. Sujud sayaukur dll. Ya walaupun masih celana pendek..
Dan sudah sangat tepat kita orang-orang muslim gembira melihat
Maroko menang dan masuk final. Sepakbola olahraga, tapi bahagia melihat muslim
lain bahagia (termasuk bahagia menang lawan Spanyol dan Portugal) itu adalah
ajaran Islam.
Seorang Muslim itu dalam situasi apapun akan selalu merasa ada
ikatan. Walaupun jaraknya jauh. Anda harus paham ini.
Makanya pemain Maroko sendiri usai menang melawan Spanyol Merakan
mengatakan kemenangan itu mereka dedikasikan 'untuk umat Islam".
Itu adalah perasaan yang sulit diungkapkan. Umat Islam akan
selalu seperti itu terikat oleh ikatan yang kuat yang mungkin sebagian orang tidak
paham. Sekarang mari kita berharap Maroko dapat melawan lebih jauh lagi dengan
mengalahkan Prancis.
Dan jikapun kalah, ya tak masalah juga. Cuman urusan dunia koq. Namun jika menang lagi ya pasti kita akan gembira lagi... Apalagi, setiap kali menang Pemain Maroko selalu melakukan sujud sayaukur. Yang mana ini adalah "promosi" Islam kpd dunia.
Bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan bahwa kita harus selalu bersayaukur kepadaNya.
Ketika melakukan sujud sayaukur merayakan kemenangan, itu maknanya Pemain Maroko sedang mengajak manusia untuk sujud hanya kepada Allah, untuk hanya berserah diri kpd Allah dan hanya kepada Allah kita berharap.
Dengan sujud sayaukur itu, pemain Timnas Maroko mengajarkan manusia sejagad bahwa Allah SWT selalu ada di hati mereka. Jadi, betul ini hanya olahraga.
Tapi seorang muslim itu tidak akan membuang agama mereka hanya karena urusan olahraga.
By Teuku Zulkhairi
Bulan pengamat bola yaa
Posting Komentar untuk "Memahami Makna Sujud Syukur Pemain Maroko dan Ungkapan "Ini Olahraga, Bukan Agama""