Profil Ayah Min Cot Trueng (Tgk. H. Muhammad Amin Daud) Pimpinan Dayah Raudhatul Ma’arif
Profil Ayah Cot Trueng (Tgk. H. Muhammad Amin Daud) Pimpinan Dayah Raudhatul Ma’arif dan Ketua Majelis Tastafi Aceh
Tgk. H. Muhammad Amin Daud : Pimpinan Dayah Raudhatul Ma’arif Cot Trueng
Tgk. H Muhammad Amin Daud atau yang biasa disapa dengan Ayah Cot Trueng
lahir di Gampong Cot Trueng pada tanggal 27 September 1958 M. Merupakan anak
dari pasangan Tgk. Daud bin Luwi dengan Cut Hafsah binti Tgk. Abu Bakar. Tgk. H
Muhammad Amin Daud mempunyai dua saudara laki- laki dan seorang saudara
perempuan. Setelah mengenyam pendidikan Dasar enam tahun di Bungkah mulai dari
tahun 1967 hingga 1973, kemudian beliau menempuh pendidikan selanjutnya di Dayah MUDI Samalanga di bawah
pimpinan Abon Abdul Aziz hingga tahun
1993.[1]
Beliau memiliki seorang istri yaitu Subhiah binti Tgk. H M Yahya Tanjongan Samalanga
pada tahun 1990. Beliau dikaruniai 5 orang anak perempuan yaitu Zahratul Masykurah, Shadiqatul Munawwarah,
Hilmiyatun Nafisah, Mardhatillah, dan Suhailah. Selama masa tersebut beliau
masih menetap didayah MUDI sebagai guru senior hingga penjemputan oleh
masyarakat kemesjidan Cot Trueng pada tahun 1993.
Sejarah pendirian Dayah Raudhatul Ma'arif ini berawal
dari Keinginan masyarakat Kemesjidan Cot Trueng untuk menghidupkan kembali
Dayah Raudhatul Ma’arif semakin menggebu setelah adanya harapan pimpinan masa
depan dayah tersebut, yaitu Tgk. Muhammad Amin Daud yang merupakan cucu
almarhum Abu Cot Kuta. Pada waktu itu Tgk. M Amin Daud sudah menjadi guru besar
di dayah MUDI Samalanga (Tgk. M Amin mengaji di Samalanga sudah sejak tahun
1973). Maka atas kesepakatan pemuka masyarakat Kemesjidan Cot Trueng dan para
alumni diresmikanlah kembali Dayah Raudhatul Ma’arif pada tanggal 21 Juni 1993 M bertepatan dengan 1 Muharram 1414
H dibawah pimpinan Teungku H Muhammad Amin Daud.
Semasa kepemimpinan Tgk. H. M Amin Daud yang biasa dipanggil
dengan Ayah Cot Trueng, dayah terasa hidup kembali di Cot Trueng, sehingga
Dayah Raudhatul Ma’arif Al-‘Aziziyyah menjadi dayah yang maju dan terkenal. Hal
ini dapat dibuktikan dengan hadirnya santri dari berbagai kabupaten di propinsi
Aceh juga dari luar Aceh, bahkan santri dari luar negeri.
Dayah Raudhatul Ma`arif terletak di tempat yang sangat
strategis bagi santri yang ingin Meudagang (mondok) dikarenakan berada di
pinggir jalan lintas utara Banda Aceh-Medan tepatnya berada di Km 246.
Keberadaan dayah di dekat lapangan bola kaki Gampong Cot Trueng dan di pinggir
laut selat Malaka menambah nilai strategis bagi santri yang gemar berolah raga.
Kondisi masyarakat sekitar yang sebagian besar mempunyai mata pencarian yang
mapan, dikarenakan kebanyakan masyarakat adalah petani di daerah persawahan
yang subur dan merupakan pusat peternakan ayam Broiler di Aceh.
Selebihnya masyarakat gampong Cot Trueng adalah
nelayan dan buruh di gudang gudang Poultry Shop (PS/ pakan ternak) dan rumah
potong ayam pedaging dan buruh PLTD Cot
Trueng dan lain-lain. Kondisi tersebut sangat menambah nilai ekonomis bagi
guru-guru didayah. Hubungan sosial masyarakat dengan dayah berada pada taraf
yang sangat baik, semenjak pendirian dayah hingga saat ini. Hal tersebut
merupakan dukungan moril yang sangat berharga bagi berlangsungnya roda
pendidikan didayah Raudhatul Ma’arif. Jumlah Santri Meudagang di dayah ini
yaitu terdiri dari Putra : 1700 Orang Putri : 650 Orang. Sementara Jumlah
Tengku pengajar yaitu Putra sebanyak 390 Orang dan Putri sebanyak 30 Orang.
Posting Komentar untuk "Profil Ayah Min Cot Trueng (Tgk. H. Muhammad Amin Daud) Pimpinan Dayah Raudhatul Ma’arif"