Hukum Menangguh Orang Masuk Islam
Foto ilustrasi |
Oleh Tgk Alizar Usman
Menangguh atau menunda mentalqin dan mengajarkan
kalimat syahadat kepada orang yang ingin masuk Islam dapat menyebabkan menjadi
kafir.
Karena hal ini termasuk ridha dengan kufur yang masih
melekat pada orang kafir tersebut. Sedangkan ridha dengan kufur adalah kufur.
Berikut keterangan dari ulama mengenai ini, antara lain :
1. Ibnu Hajar
al-Haitamy mengatakan :
ومن المكفرات أيضاً أن يرضى بالكفر ولو ضمناً كأن يسأله كافر يريد الإسلام أن يلقنه كلمة الإسلام فلا يفعل, أو يقول له: اصبر حتى أفرغ من شغلي أو خطبتي لو كان خطيباً, أو كأن يشير عليه بأن لا يسلم وإن لم يكن طالباً للإسلام فيما يظهر,
Termasuk yang dapat menyebab kafir juga adalah ridha
dengan kufur, meskipun ridha itu secara tidak langsung. Contohnya seorang kafir
yang ingin masuk Islam meminta mengajarinya kalimat tauhid, maka tidak dipenuhi
permintaan tersebut atau dia berkata:
“Bersabarlah,
sehingga aku selesaikan kesibukanku atau khutbahku.” seandainya dia seorang khathib ataupun
mengisyaratkan tidak masuk Islam, meskipun si kafir tersebut tidak meminta
masuk Islam berdasarkan pendapat yang dhahir.[1]
2. Imam
al-Nawawi dalam kitabnya, Raudhah al-Thalibin mengutip perkataan al-Mutawalli
sebagai berikut :
قَالَ:
وَالرِّضَى بِالْكُفْرِ كُفْرٌ، حَتَّى لَوْ سَأَلَهُ كَافِرٌ يُرِيدُ
الْإِسْلَامَ أَنْ يُلَقِّنَهُ كَلِمَةَ التَّوْحِيدِ، فَلَمْ يَفْعَلْ، أَوْ
أَشَارَ عَلَيْهِ بِأَنْ لَا يُسْلِمَ، أَوْ عَلَى مُسْلِمٍ بِأَنْ يَرْتَدَّ،
فَهُوَ كَافِرٌ
Al-Mutawalli mengatakan, ridha dengan kufur adalah
kufur, sehingga apabila seorang kafir yang ingin masuk Islam meminta kepada
seseorang mengajarkannya kalimat tauhid, lalu tidak melakukannya atau
mengisyaratkan supaya tidak masuk Islam ataupun mengisyaratkan atas seorang
muslim supaya murtad, maka orang tersebut adalah kafir.[2]
3. Zainuddin
al-Malibari mengatakan :
كالرضا بالكفر كان قال
لمن طلب منه تلقين الاسلام : اصبر ساعة
Contoh yang menyebabkan kafir juga adalah ridha dengan
kufur, seperti seseorang menjawab permintaan orang yang meminta mengajarkan
kalimat syahadat yang memasukkan Islam seseorang dengan jawaban : “Sabarlah
sesa’at”.[3]
[1] Ibnu Hajar al-Haitamy, al-I’lam bil Qawathi’
al-Islam, Hal. 18
[2] Al-Nawawi, Raudhah al-Thalibin, al-Maktab
al-Islami, Beirut, Juz. X, Hal. 65
[3] Zainuddin al-Malibari , Fathul Mu’in (dicetak pada hamis I’anah al-Thalibin),
Thaha Putra, Semarang, Juz. IV, Hal. 137
Posting Komentar untuk " Hukum Menangguh Orang Masuk Islam"