Aceh Negara yang Pernah Aktif dalam Islamisasi Dunia [Semangat 4 Desember]

Dr Tgk Mannan Ismail, M. Ed (peci hitam) bersama sahabat. 

Oleh Dr. Tgk. Mannan Ismail, M. Ed

ACEH dalam nostalgia sejarah pernah menjadi negara kuat dan disegani luar bahkan mempunyai hubungan diplomatik yang begitu erat dengan berbagai negara dunia termasuk dengan Amerika, Inggris dan Turki Usmani.

Juga pernah berperang dan konfrontasi dengan Amerika klimaksnya peperangan di Kuala Batee, dengan Portugis karena menentang kristenisasi mereka, dengan Belanda karena usaha penaklukan mereka dan beberapa negera lainnya.

Aceh juga menjadi pionir dan negara yang aktif dalam melakukan Islamisasi ke seluruh wilayah Asia Tenggara, betapa banyak da'i dan ulama yang menyebarkan ulama di negeri-negeri itu berasal dari Aceh.

Aceh tercatat sebagai negara yang anti penjajahan, sukar ditaklukkan dengan senjata, perang dengan Belanda memakan korban yang sangat besar bagi keduanya.

Aceh mempunyai semangat jihad dan syahid yang luar biasa, menganggap mulia keluarga syuhada, semangat balas dendam kepada penjajah yang tiada tara, mempunyai syair perang yang diakui nomor 2 terhebat di dunia, rela dipimpin ulama saat damai dan peperangan serta setia dalam penderitaan saat mengejar kemerdekaan, walau pengkhianatan pasti ada sebagai keniscayaan setiap peperangan.

Aceh dikenal mempunyai perempuan-perempuan perkasa di medan perang, Laksamana Malahayati; panglima Angkatan laut, Cut Nyak dhien, Cut Nyak mutia, Teungku Fakinah, dan ratusan perempuan perkasa, taat kepada Allah dan suaminya, ibu bagi anaknya serta gagah di medan juang.

Kini Aceh terpuruk, lemah dan kehilangan hampir segala keistemawaan yang dimilikinya, Tgk. Hasan Tiro pernah mengungkitnya kembali, kemudian entahkah generasi Aceh ke depan mampu mengejar pencapaian pendahulunya yang pernah disegani, dikenang dan dihormati di seantero dunia?

Saya yakin dengan ilmu, dengan membentuk peradaban mulia nan agung, dengan menjadikan Islam sebagai jiwa raga maka Aceh kembali berjaya melebihi capaian pendahulunya. 

Tapi kapan kesadaran itu akan dipupuk kembali untuk selanjutnya dijadikan proyek besar dan tujuan bersama? 

Kapan bangsa yang tanahnya disuburkan dengan darah Syuhada dan ilmu ulama ini kembali aktif dalam Islamisasi dunia ini sebagaimana pendahulunya?