Ma’had Aly Babussalam Selenggarakan Kuliah Umum Bahas Aktualisasi Studi Tafsir
Aceh Utara - Ma’had
Aly Babussalam Al-Hanafiyyah Matangkuli Aceh Utara menyelenggarakan kuliah umum
membahas aktualisasi studi tafsir di Ma’had Aly dalam merespon berbagai
tantangan aktual dalam studi tafsir di Indonesia khususnya dan dunia Islam
umumnya.
Kuliah umum yang
berlangsung pada Rabu malam 23 November 2021 ini dihadiri dua ribuan santri
Dayah Babussalam dan mahasantri yang belajar di jenjang Ma’had Aly. Diundang
sebagai pembicara utama yaitu da’i nasional dari Jawa Timur yang pakar dalam
pemahaman Ahlusunnah wal Jama’ah, yaitu KH. Muhammad Idrus Ramli.
Wakil Mudir I
Ma’had Aly Babussalam bagian Akademik dan Kelembagaan, Tgk Ahmad Burhanuddin
Murad, M.Pd mengatakan bahwa kuliah umum ini diselenggarakan untuk memperkuat
narasi dan wawasan santri dan mahasantri tentang tantangan, keniscayaan dan
tahapan-tahapan dalam studi Tafsir di Ma’had Aly.
“Ma’had Aly
Babussalam yang mengambul jurusan Tafsir dan Ilmu Tafsir bertekad untuk terus
menggali khazanah dalam studi Tafsir sehingga kita membutuhkan
pandangan-pandangan dari para pakar dalam bagaimana kita memperkuat kerangka
studi Tafsir di Ma’had Aly ini, “ ujar ulama muda asal Palembang yang akrab
disapa Tgk Murad ini.
Kyai Murad juga
menjelaskan bahwa Ma’had Aly Babussalam yang merupakan Perguruan Tinggi khas
dayah saat ini mendidik 200 mahasantri dan telah memasuki semester kelima dalam
pembelajarannya. Ia mengatakan bahwa diharapkan nantinya para mahasantri ini
dapat menjadi ulama Aceh di masa depan yang dapat menjawab berbagai persoalan
ummat.
“Jadi kita
selenggarakan kuliah umum ini agar dapat membahani para mahasantri dan juga
civitas akademika Ma’had Aly tentang bagaimana arah studi tafsir ke depan,”
ujar Tgk Murad.
Tgk Murad juga
mengucapkan terimakasih kepada Dewan Mahasantri Ma’had Aly Babussalam dibawah
kepemimpinan Tgk Muhammad Fadli sebagai ketua serta pengurus lainnya yang telah
menyukseskan acara penting ini.
Sementara itu, KH.
Muhammad Idrus Ramli dalam paparan menyampaikan panjang lebar tentang
pentingnya aktualisasi studi tafsir. Dalam penyampaikan materinya yang
didampingi Pimpinan Dayah Babussalam, Waled H. Sirajuddin Hanafi, ulama yang
akrab disapa Kyai Idrus ini menyampaikan bahwa aktualisasi studi tafsir adalah
mempelajari ilmu tafsir secara modern untuk membendung pemahaman orentialis,
liberal dan wahabi yang menafsirkan teks secara tekstualis.
Kyai Idrus juga
mengatakan bahwa aktualisasi studi tafsir dibutuhkan untuk mengatasi berbagai masalah
kontemporer yang tidak sama dengan permasalahan ulama masa lalu yang hanya
menghadapi beberapa golongan saja seperti syiah, mu’tazilah, khawarij, qadariah
dan lain-lain.
“Tafsir yang berkembang
di masa lalu itu seperti Ibnu Katsir, Qurtubi dan sebagainnya, memang nuansanya
yang disampaikan untuk menjawab persoalan-persoalan di luar Ahlusunnah wal Jama’ah
yang berkembang saat itu. Nah sementara itu, tantangan saat ini justru lebih
berat, yang kita hadapi selain kelompok-kelompok di luar ahlusunnah wal Jama’ah
juga kelompok-kelompok modern dalam diri umat Islam sendiri serta orientalis
dan liberal,“ ujar Kyai Idrus yang merupakan alumnus pesantren Sidogiri yang
sangat terkenal di Pulau Jawa.
Kyai Idrus juga
mengatakan bahwa di luar Islam, tantangan studi tafsir kita yaitu berasal dari pemahaman
orentialis adalah pemahaman luar dan dicorongi oleh pemahaman liberal.
Sementara itu, Kyai
Idrus juga menyinggung tentang aliran wahabi yang merupakan aliran yang
menyerang Islam dengan berpegang pada Islam itu sendiri yaitu dengan merujuk
kepada Alquran dan hadis tanpa dalil hukum yang lain dalam proses
penafsirannya.
“Mereka
mempropagandakan kembali kepada Alquran dan hadis, tapi mereka tidak mengambil
semua ayat Alquran dari awal sampai sampai akhir seperti yang dijadikan oleh
para ulama. Mereka hanya mengambil sebagian dengan meninggalkan kitab-kitab para ulama, “
kata Kyai Idrus dalam ulasan panjanganya.
Ia juga mengatakan
bahwa mereka misalnya hanya mengutip Al-Maidah ayat tiga tentang Islam agama
sempurna dan lalu secara serampangan menyalahkan pihak lainnya seperti
menyalahkan orang-orang yang selenggarakan tahlilan dan peringatan Maulid untuk
mengenang kelahiran Nabi Muhammad Saw. Kyai Idrus mengkritik pemahaman kelompok
wahabi yang menafsirkan surah al-Maidah ayat tiga secara tekstualis tapi gagal
memahami tentang esensi agama yang sempurna.
Menurut para ulama,
kata Kyai Idrus, maksud agama sempurna dalam ayat itu adalah dalil-dalil agama
yang sempurna yang dalilnya bukan hanya satu saja. Bahwa agama sempurna dalam ayat itu yaitu bahwa semua
aspek dalam semua persoalan manusia itu diatur dalam ajaran Islam.
Dalam pemaparannya,
Kyai Idrus juga menyampaikan bahwa orang-orang di luar Islam seperti orientalis
itu dan di luar Ahlusunnah wal Jama’ah itu menjadikan senjata umat Islam
seperti Alquran dan Hadist untuk menyerang umat Islam itu sendiri. Itu sebab
aktualisasi studi tafsir di Ma’had Aly menjadi sesuatu yang sangat penting
menurut Kyai Idrus.
Posting Komentar untuk " Ma’had Aly Babussalam Selenggarakan Kuliah Umum Bahas Aktualisasi Studi Tafsir"