Anak Gugat Ibu dan PR Bagi Para Da'i di Aceh
ANAK GUGAT
IBU DAN PR PARA DA'I DI ACEH
By Teuku
Zulkhairi
Berita viral
anak gugat Ibu di Aceh menunjukkan bahwa para da'i di Aceh harus kembali fokus
pada penyampaikan materi "Birrul Walidain" kepada masyarakat kita di
semua levelnya. Dari masyarakat biasa, kalangan pejabat hingga kalangan orang
yang berilmu dan bergelar.
Masyarakat
kita sudah seharusnya diingatkan kembali ayat-ayat dan hadis tentang perintah
untuk mengabdi kepada orang tua kita dan larangan bahkan untuk sekedar
mengatakan "ah" kepada keduanya.
Semoga Jum'at besok para Khatib Jum'at dapat memanfaatkan Mimbar Jum'at untuk mengingatkan kembali masyarakat kita bahwa sekedar mengatakan "ah" saja dilarang kita lakukan kepada kedua orang tua kita.
Begitu juga, forum-forum majlis ta’lim Ibu-ibu juga perlu memaksimalkan kembali materi tentang “Birrul Walidain”.
Para da'i
harus lebih aktif lagi menjelaskan ayat hadis ttg perintah untuk mengabdi pada
ibu bapak kita. Bahkan dalam salah satu ayatNya, Ia menjelaskan pentingnya kepada
mengabdi pd orang tua kita setelah perintah untuk beribadah kepadaNya.
Betapa
penting. Ia meminta kita agar jangan sekali-kali janganlah kita mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
melarang kita membentak keduanya. Kita diminta untuk mengucapkan kepada
keduanya perkataan yang baik.
"Dan
rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah,
‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku
pada waktu kecil," pinta Allah Swt kepada kita.
Para da'i
perlu menjelaskan kisah-kisah kengerian hidup yang dihadapi anak yang durhaka.
Seperti kisah Alqamah yang kesulitan mati saat sakratul maut.
Alqamah
sulit untuk sakratul maut krn ia pernah sekali membuat ibunya tersakiti. Ia
lebih memilih meninggalkan ibunya utk totalitas kepada istrinya. Padahal syurga
seorang anak laki2 itu pd ibunya. Atau juga kisah Malin Kundang yang menjadi
batu karena mengabaikan sang ibu.
Alqamah
sulit saat sakratul maut sehingga jadilah ia seperti mayat hidup. Mati tidak,
tapi hidup pun tidak. Sampai kemudian Rasulullah membujuk Ibu Alqamah agar mau
memaafkan anaknya. Dengan kemaafan sang ibu, Alqamah pun bisa meninggal dalam
keadaan tenang.
Begitulah
misalnya sejarah mengajarkan kita bahwa kadangkala kedurhakaan kepada Ibu itu
terjadi krn faktor terlalu cinta kita kepada duniawi dan celakanya justru
menyakiti hati sang ibu.
Di dunia
saja akan berat bagi seorang anak yang jika durhaka. Apalagi nanti di akhirat.
Na'uzubillah. ya Rabb, jadikanlah kami semuanya sebagai hamba2Mu yang
senantiasa mengabdi kepada kedua orang tua kami. Amiin ya Rabb...
Pulang lah
ke rumah ibumu nak. Peluk lah ibumu. Minta maaflah kepadanya. Syurga kita uitu
di bawah telapak kakinya.
Begita perih
perjuangannya melahirkan kita dan begitu berat hari-harinya membesarkan kita.
Posting Komentar untuk "Anak Gugat Ibu dan PR Bagi Para Da'i di Aceh"