Pengertian Shuhuf-suhuf
Sumber foto: internet |
Baca juga artikel sebelumnya : Mengenal Kitab Suci Agama Samawi : Zabur, Taurat dan Injil
Suara Darussalam - Shuhuf adalah kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi Ibrahim As. dan Musa As. sebagaimana disinggung dalam Q.S. al-Najm [53]: 36-42.
Artinya :“Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran- lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya).
Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu).”
Adapun kitab-kitab lainnya yang diturunkan oleh Allah kepada para rasul-Nya yang lain tidak disebutkan secara jelas kepada kita. Adapun mengenai definisi al-Qur’an sendiri, maka ia asalnya sama dengan qira’at, yaitu akar kata dari qara’a, qira’atan wa qur’anan.Qara’amemiliki arti mengumpulkan dan menghimpun.
Qira’atberarti merangkai huruf-huruf dan kata-kata yang satu dengan lainnya dalam satu ungkapan kata yang teratur.
Pada hakikatnya, istilah “al-Qur’an” ini adalah nama untuk menunjukkan wahyu yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Dinamakan al-Qur’an karena ia meliputi segala surat.15 Sedangkan sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa penamaan kitab ini dengan istilah “al-Qur’an” karena kitab ini juga mencakup esensi dari semua ilmu.Hal itu diisyaratkan dalam firman-Nya Q.S. al-Nahl [18]: 89 sebagai berikut:
Artinya: “(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”
Dr. A. Yusuf al-Qasim memberikan definisi al-Qur’an secara panjang lebar dengan menyebutkannya: “al-Qur’an adalah kalam mu’jiz yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw yang tertulis dalam mushaf yang diriwayatkan dengan mutawatir dan membacanya dianggap sebagai suatu ibadah.”
Maka, kata “kalam” yang termaktub dalam definisi tersebut merupakan kelompok jenis yang mencakup seluruh jenis kalam, dan penyandarannya kepada Allah yang menjadikannya kalamullah bukan kalam manusia, jin, maupun malaikat.
Kemudian dibatasi dengan kata “kepada Muhammad” dan lainnya untuk mengindentifikasikan bahwa kalamullah yang dimaksud di sini adalah al-Qur’an.Mengenai kitab-kitab terdahulu, ada beberapa informasi penting yang membedakan antara al-Qur’an dan kitab-kitab terdahulu, yaitu: 1.Kitab-kitab terdahulu yang turun sebelum al-Qur’an telah hilang naskah aslinya, dan tidak satu pun yang masih tersisa di tangan manusia kecuali terjemahnya. Adapun al-Qur’an senantiasa utuh isinya dan terpelihara dari penyimpangan-penyimpangan.
Dalam kitab-kitab tersebut telah terjadi percampuran antara Kalamullah dan kalam manusia. Adapun al-Qur’an, seluruh kandungannya merupakan Kalamullah.
Sesungguhnya kitab-kitab tersebut sudah bukan merupakan kitab yang sah lagi dinisbahkan kepada rasul yang telah menerimanya. Misalnya, kitab Taurat atau yang dikenal dengan kitab Perjanjian Lama yang di dalamnya mengandung sanad tarikh (kodifikasi sejarah) yang sudah tidak akurat lagi karena sebenarnya kitab tersebut dibukukan jauh berabad-abad setelah nabi Musa As. wafat.
Di antara bentuk-bentuk penyimpangan tersebut adalah keaslian naskahnya, perbedaan-perbedaan kata-kata yang terkandung di dalamnya, serta pemikiran-pemikiran yang juga terkandung dalam kitab-kitab tersebut.
Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya pengonsepan akidah yang rusak, penjelasan yang batil tentang Allah dan begitu juga perihal rasul-rasul-Nya.
Posting Komentar untuk "Pengertian Shuhuf-suhuf"