Inilah Cara Agar Separuh Agama Sempurna Dimiliki Bersama Suami Istri
Oleh : Roni Haldi
Menikah adalah salah satu peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Nilai penting menikah, bukan saja dilihat dari respon manusia yang antusias dan bergembira dengan pernikahan.
Tak hanya itu, menikah merupakan salah satu proses untuk mencapai kematangan, baik fisik, psikis maupun hubungan sosial sebagai seorang manusia. Bahkan dalam Islam pun disebutkan bahwa menikah sebagai upaya menyempurnakan separuh agama.
Separuh, berarti 50 % atau setengah. Ini menandakan pengaruh pernikahan yang sangat penting untuk kebaikan agama seseorang dan masyarakat umumnya.
Dari Anas bin Malik ra, Nabi saw bersabda, "Ketika seorang hamba menikah, berarti dia telah menyempurnakan separuh agamanya (nishfu ad-din). Maka bertaqwalah kepada Allah pada separuh sisanya" (Dinilai hasan li ghairihi, dalam Shahih Targhib wa Tarhib 2/192).
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin mengatakan, hadits tersebut merupakan isyarat tentang keutamaan nikah, yaitu dalam rangka melindungi diri dari penyimpangan, agar terhindar dari kerusakan. Karena yang merusak agama manusia umumnya adalah kemaluannya dan perutnya. Dengan menikah, maka separuh telah terpenuhi. (Ihya Ulumiddin, 2/22).
Timbul pertanyaan, sebuah pernikahan akan menyempurnakan separuh agama seseorang, lalu bagaimana dengan separuh sisanya? Tentu pertanyaan ini penting untuk di jawab, agar separuhnya sisanya dapat kita sempurnakan bersama.
Berarti setelah menikah, setiap pasangan suami istri tidak boleh santai merasa bahwa tugas kewajiban mereka telah selesai saat ijab qabul di depan penghulu usai. Masih ada usaha keduanya untuk menyempurnakan sisa dari separuh agamanya yaitu ketaqwaan.
Sebuah pernikahan atau rumah tangga mengalami proses perubahan yang dinamis dan terus berkembang. Sebagaimana siklus hidup makhluk hidup di muka bumi, begitupun pernikahan akan mengalami hal yang sama mencapai proses kematangan.
Sebuah pernikahan akan mengalami tahapan dan periode selama proses bertumbuh berkembang tersebut. Situasi yang dihadapi pun tentu berubah berbeda, dari hari ke hari setiap pasangan akan mengalami keterkejutan terhadap situasi perubahan yang ditemukan dalam rumah tangganya.
Ada yang menyikapi perubahan tersebut dengan negatif, sehingga timbul pertengkaran atau cek-cok terus menerus yang bisa mendorongnya pada jurang perpisahan.
Bagaimana agar setelah menikah separuh agama bisa sempurna? Seorang psikoterapis dan konsultan hubungan pernikahan; Dawn J. Lipthrott mengatakan, hubungan dalam pernikahan bisa berkembang dalam tahapan yang bisa diduga sebelumnya.
Namun, perubahan dari satu tahap ke tahap berikutnya memang tidak terjadi secara mencolok dan tidak memiliki patokan batas waktu yang pasti. Bisa jadi, diantara pasangan suami istri memiliki waktu berbeda saat menghadapi dan melalui tahapannya. Namun setiap pasangan dapat saling merasakannya.
Ada lima tahapan perkembangan dan perubahan yang akan di alami oleh setiap pasangan suami istri dalam pernikahannya.
Pertama, cinta yang romantis (romantic love). Dalam tahapan ini pasangan suami istri akan merasakan gelora cinta yang menggebu-gebu. Seakan dunia milik mereka berdua. Perasaan cinta ini terjadi saat awal pernikahan atau lebih dikenal dengan masa bulan madu.
Bagi pasangan yang sedang dimabuk cinta ini, segala energi dan potensi yang dimiliki masing-masing akan dicurahkan sepenuhnya untuk pasangannya.
Dan pada tahapan ini hubungan seksual pasangan suami istri juga turut menggebu-gebu serta memiliki intensitas sangat tinggi.
Kedua, kekecewaan dan kesedihan (dissapointment of distress). Pada tahapan ini sudah pasangan suami istri mengalami perubahan. Mereka kerap saling salah menyalahkan, timbul rasa ketidakpuasan dan kecewa terhadap pasangan, ingin menang sendiri.
Banyak penyebab pemicunya, seperti pengalihan perasaan kesal kecewa terhadap pekerjaan di luar rumah, atau kondisi di dalam pernikahan mereka yang belum mandiri sehingga ada intervensi mertua atau penyebab lainnya.
Tahapan ini bisa membawa pasangan suami istri pada situasi merasa tidak sanggup mengahadapi pasangannya. Bahkan ada yang mengambil kesimpulan sendiri, yaitu memilih berpisah.
Ketiga, pengetahuan dan kesadaran (knowledge and awareness). Perbedaan dengan tahapan sebelumnya, pada tahapan ini pasangan suami istri mulai lebih memahami posisi dan diri (personalitas) masing-masing pasangan.
Pasangan suami istri sudah disibukkan belajar memahami da menggali ilmu tentang kiat pernikahan dan bagaimana agar sukses menjaga keutuhan rumah tangga mereka.
Intinya kesadaran untuk belajar saling memahami dan berusaha menjalankan semua kiat agar rumah tangga tetap bahagia.
Keempat, transformasi (transformation). Tahapan ini pemahaman pasangan suami istri sudah berkembang pada tahapan bisa menerima perbedaan dan kenyataan kekurangan pasangannya.
Masing-masing pasangan suami istri tergerak memantaskan dirinya terhadap pasangannya. Mereka saling menunjukkan penghargaan, empati, ketulusan hati, cinta dan kasih sayang untuk mengembangkan kehidupan pernikahan yang tenang, bahagia dan penuh cinta.
Kelima, cinta sejati (real love). Pada tahapan ini pasangan suami istri akan kembali diliputi dengan kecerian, canda tawa, kemesraan, keintiman, kebersamaan dan kebahagiaan. Seakan baru saja melangsungkan pernikahan.
Pasangan suami istri akan mengisi waktu mereka dengan saling memberi perhatian satu sama lain. Mereka berdua akan menghayati arti cinta kasih sebenarnya sambil menatap realitas kehidupan.
Menikah menaut mengikat dua hati yang berbeda awalnya kemudian menjadi satu dalam mitsaqan ghaliza. Menikah itu usaha untuk belajar memahami untuk mencintai tanpa bersyarat.
Mencintai yang menggenap menyempurnakan separuh agama dalam bingkai takwa. Cinta yang menjadikan setiap pasangan menetap setiap menatap pasangannya.
Cinta dalam sebuah pernikahan butuh usaha berbalut keyakinan, tak hadir menjelma dengan sendirinya.
Dan begitu cinta telah bertahta, ia masih perlu dijaga dirawat agar tetap bersemi melewati pergantian musim kehidupan. Rajut sulaman cinta bersama agar separuh agama diraih dimiliki sempurna.
Posting Komentar untuk "Inilah Cara Agar Separuh Agama Sempurna Dimiliki Bersama Suami Istri "