Sejenak Bersama Sang Perintis Foto Mesjid Raya Baiturahman
Tgk Mustafa Husen Woyla bersama Pakwa Abdul Manaf Amin |
Oleh Mustafa Husen Woyla
Barangkali nitizen pernah dikodak Pakwa Manaf ini ketika pertama ke MRB, karena terasa belum lengkap pergi ke Banda Aceh tanpa foto di MRB.
Sejenak Saya bersama Pakwa Abdul Manaf Amin (80), fotografer Sang perintis di Masjid Raya Baiturrahman since 1970.
Katanya, dulu pernah dicekal karena dianggap tabu berkodak di depan rumah Allah, semasa alm. bpk Sofyan Hamzah.
Sempat berhenti, disuruh jaga² para pelanggar yang masuk perkarangan mesjid.
Akhirnya kembali jadi pengambil gambar (fotografer) setelah ada kawan, alm. Nasir dan Samsul Bahri. Ia masih hidup tapi sudah lama beralih profesi jadi sopir taksi.
Kala itu, dari untung tanam kacang di Lhokseumawe, Pakwa Manaf sewa kios dan laba dari itu beli kamera merk Rico.
Laki-laki berusia senja itu tamatan SR sangat hoby nonton bola, bahkan ia bilang, nanti malam Jeventus yang laga, Ronaldo ka keunan. Lon nah, nyoe bak bola, lam saket teuga.
Sebenarnya lon rencana sambung Teknik jameun, karena hana di Aceh, yang na di Medan, hana biaya. Akhirnya menekuni profesi lain, yakni Fotografer.
Ketika memulai profesi sebagai tukang kodak, perlembar itam putih 160 rupiah. Cucipun ke Medan, Sama Young Foto.
Pernah dapat orderan luar biasa, ketika banjir di Kota Banda Aceh tahun 1978.
Kini, kehidupan Pakwa, katanya tinggai preh ajal, sudah sangat senja, dengan penyakit diabetes sudah mencapai stadium 4, ditambah keduanya kakinya hilang rasa (stroke).
Walaupun sakit, masih dan masih bisa berjalan dan menekuni profesi lamanya itu, minimal glah keupajoh, ucap laki² senja sudah ditinggal mangkat oleh istri itu. (BMW).
Ohya, nitizen, na yang geukudak uleh pakwa manah?
MRB, MANDA, 6 Maret 2021
Posting Komentar untuk "Sejenak Bersama Sang Perintis Foto Mesjid Raya Baiturahman"