Mekkah Bukanlah Sekedar Kota, Ia Kota yang Paling Dicintai Nabi
Mekkah Bukanlah Sekedar Kota, Ia Kota yang Paling Dicintai Nabi
Oleh Imam Al Ghazali
Alumnus Ma'had An-Nuamy Jakarta Selatan. Saat ini berdomisili di Mekkah
Makkah itu tanah yang unik, dipenuhi dengan banyak "pasak" batu yang tak akan mudah goyah dengan goncangan. Salah satunya gunung yang tepat berada di belakang rumah ini.
Menjadi satu - satunya permukaan tanah di muka bumi yang para Nabi dan Malaikat telah menziarahinya.
Pemandangannya tak seindah Bali, Labuan Bajo, Paris, Crete di Yunani, Cape Town, Venice, juga Arosa di Swiss, atau juga Edensor, yang belakangan sempat viral dengan foto pemandangannya yang bak dunia dongeng.
Kota - kota tersebut memanglah tersohor dengan keindahannya, tapi apalah arti semua itu dibanding kata "pusat" bumi? Ya!! Makkah lah yang menyandang julukan itu.
Saking mulianya tanah Makkah, ia adalah satu - satunya tanah yang kesuciannya langsung datang dari Allah swt.
Tanah yang dahulu berupa padang pasir tandus tak berpenghuni, siapa sangka mata airnya mampu memenuhi dahaga jutaan atau bahkan milyaran manusia yang mengunjunginya.
Ia dahulu bernama Bakkah. Nama yang Allah pilih langsung dan disematkan sifat Mubaraka padanya. Artinya diberkahi. Siapa yang berani menyangkal keberkahan tanah ini? Bahkan saya rasa tak berlebihan jika saya katakan bahwa Saudi seluruhnya "numpang" keberkahan kota ini.
Kota Tempat Wahyu Pertama Diturunkan
Di atas permukaan tanah suci nan penuh berkah ini telah lahir dan tumbuh dewasa Nabi agung penghulu para nabi. Shalallahu alayhi wa Aalihi wa Sallam. Shalallahu Alayhi wa Aalihi wa Sallam. Shalallahu alayhi wa Aalihi wa Sallam.
Di sini pun wahyu pertama di turukan, bahkan sebagian Al Quran membawa sebutan atau julukannya; ayat Makkiyah surah Makkiyah.
Ia bukan hanya sekedar kota. Ia bukan hanya sebatas area dan teritorial. Karenanya bahkan Raja - raja melepaskan nama - nama keagungan mereka, mencukupkan diri sebagai pelayannya; Khadimul Haramain As
Sharifain.
Di manakah ada kota seperti itu? Bahkan kekaisaran Romawi yang melegenda tak pernah memiliki kota yang demikian. Kisra di Persia pun dahulu mengirikannya. Dinasti demi dinasti berganti.
Raja dan kaisar datang dan pergi, ia tetap sebagai Makkah yang senantiasa bertambah mulia. Ya Rabb zid hadzal bayta syarafan wa ta'zhiman.
Andai dipilihkan, demi Mekkah semua tanah di muka bumi, gunung dan lautnya, biarlah sebagai gantinya. Illaa Makkah!! Jika kau usik, bukan hanya penduduk kota ini saja, seluruh muslim di setiap sudut bumi pasti akan membelanya.
Ia adalah kota yang paling Nabi cintai. Dan Nabi pun bersumpah demi Allah atas cinta itu. "Demi Allah engkau adalah kota yang paling aku cintai." Tegas Nabi, Shalallahu Alayhi wa Aalihi wa Sallam.
Tahukah engkau bahwa di Mekkah, meski tak ada selain muslim, manusia mulia semakin mulia. Manusia hina semakin hina.
Jangan dikira tanah suci ini akan menyucikanmu dari kehinaan dan dosa, siapakah engkau dibanding kesucian dan kemuliaannya? Engkau hanya tanah yang Rabbmu hidupkan, entah dari tanah yang mana.
Urusanmu dengan Rabbmu, Mekkah pun dengan Rabbnya.
Maka berhati - hatilah saat berada di dalamnya karena ia menyaksikanmu dan pasti akan bersaksi di hadapan Rabbnya atas semua perbuatanmu di dalamnya.
Untuk Mekkah, tak akan cukup sebuah buku menjabar keutamaan - keutamaannya, tak akan sanggup lisan menyebut kebaikan - kebaikannya.
Bahkan saat engkau di dalamnya engkau akan merindukannya. Karena ia bukan sekedar sebuah kota. Ia adalah penghubung dua dunia tiga masa.
Di atas permukaan tanah suci nan penuh berkah ini telah lahir dan tumbuh dewasa Nabi agung penghulu para nabi. Shalallahu alayhi wa Aalihi wa Sallam. Shalallahu Alayhi wa Aalihi wa Sallam. Shalallahu alayhi wa Aalihi wa Sallam.
Di sini pun wahyu pertama di turukan, bahkan sebagian Al Quran membawa sebutan atau julukannya; ayat Makkiyah surah Makkiyah.
Ia bukan hanya sekedar kota. Ia bukan hanya sebatas area dan teritorial. Karenanya bahkan Raja - raja melepaskan nama - nama keagungan mereka, mencukupkan diri sebagai pelayannya; Khadimul Haramain As
Sharifain.
Di manakah ada kota seperti itu? Bahkan kekaisaran Romawi yang melegenda tak pernah memiliki kota yang demikian. Kisra di Persia pun dahulu mengirikannya. Dinasti demi dinasti berganti.
Raja dan kaisar datang dan pergi, ia tetap sebagai Makkah yang senantiasa bertambah mulia. Ya Rabb zid hadzal bayta syarafan wa ta'zhiman.
Andai dipilihkan, demi Mekkah semua tanah di muka bumi, gunung dan lautnya, biarlah sebagai gantinya. Illaa Makkah!! Jika kau usik, bukan hanya penduduk kota ini saja, seluruh muslim di setiap sudut bumi pasti akan membelanya.
Ia adalah kota yang paling Nabi cintai. Dan Nabi pun bersumpah demi Allah atas cinta itu. "Demi Allah engkau adalah kota yang paling aku cintai." Tegas Nabi, Shalallahu Alayhi wa Aalihi wa Sallam.
Tahukah engkau bahwa di Mekkah, meski tak ada selain muslim, manusia mulia semakin mulia. Manusia hina semakin hina.
Jangan dikira tanah suci ini akan menyucikanmu dari kehinaan dan dosa, siapakah engkau dibanding kesucian dan kemuliaannya? Engkau hanya tanah yang Rabbmu hidupkan, entah dari tanah yang mana.
Urusanmu dengan Rabbmu, Mekkah pun dengan Rabbnya.
Maka berhati - hatilah saat berada di dalamnya karena ia menyaksikanmu dan pasti akan bersaksi di hadapan Rabbnya atas semua perbuatanmu di dalamnya.
Untuk Mekkah, tak akan cukup sebuah buku menjabar keutamaan - keutamaannya, tak akan sanggup lisan menyebut kebaikan - kebaikannya.
Bahkan saat engkau di dalamnya engkau akan merindukannya. Karena ia bukan sekedar sebuah kota. Ia adalah penghubung dua dunia tiga masa.
Posting Komentar untuk "Mekkah Bukanlah Sekedar Kota, Ia Kota yang Paling Dicintai Nabi"