Bacalah Alquran, walau sesibuk apapun
Pengalaman mengajar privat (yg biasanya untuk kalangan menengah keatas), setidaknya membuka mata saya, bahwa :
begini loh kehidupan lain disekitar kamu.
jangan terlalu nyaman dengan duniamu, lihat sekelilingmu.
Walaupun sebenarnya saya hanya mengajar matematika, tapi sering sy kepo bagaimana kualitas bacaan Alquran siswa.
Begitu pun terhadap teman2 anak, saya selalu ingin tahu bagaimana bacaan Alquran nya.
Ternyata, ada banyak saya temui anak usia kelas 5-6 SD yang tidak bisa membaca Alquran (lagi).
Ya saya katakan "lagi" karena pada dasarnya anak2 ini sdh lancar membaca Alquran sejak kecil karena belajar di TPA (Taman pendidijan Alquran), namun belakangan mulai sibuk dengan kegiatan ekskul dan les pelajaran lain, sehingga TPA di skip.
Tentu tidak masalah jika tidak lagi ke TPA, yg jadi masalah adalah karena tidak ada pembiasaan mengaji dirumah.
Sehingga tanpa disadari,
ilmu yg sudah ada pelan2 menghilang.
lidah mulai kaku.
Menyebut huruf pun sudah ragu antara Tsa dan Sa, Tha dan Dzha, dsb.
Mendengar bacaannya membuat saya mengurut dada.
Disisi lain saya bersyukur, dipertemukan dengan anak2 ini, semoga ada sedikit hal yg bisa saya lakukan untuk memperbaikinya.
Lantas bagaimana dengan anak lain yang ortu nya masih belum menyadari bahaya ini.
Iya, saya katakan ortu nya "belum" menyadari.
Jika mereka tau, saya yakin dan berhusnuzon mereka pun akan segera menjadwalkan kembali les mengaji untuk anaknya.
Karena pada dasarnya semua ortu ingin anaknya menjadi anak yg shalih/ah.
Masalahnya: ortu tidak sempat menyadari hal ini.
Melalui ini saya ingin mencoba mengingatkan kepada para ortu, terutama yang anaknya bersekolah di sekolah umum:
Ayo mari cek lagi bagaimana bacaan Alquran anak2 kita.
Mumpung belum terlambat, ayo disiplinkan anak utk mengaji SETIAP HARI dirumah.
Walaupun tidak lancar, tapi jika dibaca setiap hari maka semoga akan menjadi lancar.
Yang penting: Mengaji saja dulu.
Jangan sampai mengaji menjadi asing di lidah anak2 kita.
Begitupun kepada orangtuanya.
Ayo berilah contoh kepada anak.
Tidak perlu malu dengan bacaan yg masih belepotan.
Mengaji saja dulu.
Yang penting harus disiplin mengaji setiap hari. Sesibuk apapun.
Nanti pelan2 kita perbaiki makhraj dan tajwid nya.
Nanti pelan2 kita perbagus bacaan nya.
Sungguh, jangan sampai kita asing dengan kitab suci agama kita sendiri.
Tidak masalah jika kita fokus kepada nilai2 akademik anak, tp tolong juga fokuslah kepada pembiasaan ibadah dirumah.
Jika tidak mampu mengajari, maka carilah guru privat.
Jika tidak ada biaya, maka tetaplah paksakan untuk mengaji setiap hari, nanti pelan2 dipikirkan lagi bgmn caranya.
Insyaallah pasti ada cara.
Yang penting : Ayo Sadari bahwa ini adalah hal yang sangat serius.
InsyaAllah belum terlambat.
Ohya 1 hal lagi yg sering saya temui adalah: kebiasaan membaca Alquran yg ada transliterasi latin nya.
Ternyata ini bahaya.
Karena lama2 akan membuat mata kita malas utk membaca huruf arab nya.
Sudah banyak contoh yg saya temui begini.
Dan sungguh susah untuk memperbaikinya.
Jadi, belilah Alquran yang biasa saja.
Yang ada terjemahan atau yg tanpa terjemahan juga bagus.
Yg penting bukan Alquran dengan transliterasi huruf latin dibawah ayat2nya.
Semoga bermanfaat
Wallahu'alam bish shawab.
-popifadliani-
Posting Komentar untuk "Bacalah Alquran, walau sesibuk apapun"