Pejabat Negeri Kelantan-Malaysia Studi Syariat Islam ke UIN
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Farid Wajdi Ibrahim memberikan penjelasan tentang Syari'at Islam di Aceh kepada Pejabat Ahli Mesyuarat Kerajaan Negeri Kelantan, Malaysia. Foto: ar-raniry.ac.id |
SUARA DARUSSALAM, Rombongan Pejabat Ahli Majlis Mesyuarat Kerajaan Negeri Kelantan
Malaysia mengunjungi kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry
Banda Aceh, Jumat (4/8/2017). Kedatangan mereka disambut Rektor dan
sejumlah pimpinan UIN Ar-Raniry.
Pengerusi Jawatankuasa Pembangunan Islam, Dakwah, Penerangan dan
Hubungan Seranta Kerajaan Kelantan, Dato’ Haji Mohd Nassuruddin bin Haji
Daod, mengatakan, lawatan dan kunjungannya ke Aceh untuk melihat secara
langsung perkembangan pelaksanaan syariat Islam di Aceh.
“Kehadiran kami ke UIN Ar-Raniry ini, yakni ingin mendengarkan
langsung tentang perkembangan penerapan syariat Islam di Aceh, dari
guru-guru di kampus ini. Pengetahuan ini menjadi pedoman bagi kami untuk
menerapkannya di sana,” ujar Nassuruddin selaku ketua rombongan.
Ditambahkan, Aceh dan Malaysia merupakan wilayah yang telah lama
menjalin hubungan, sebagaimana Aceh telah menerapkan syariat Islam,
Kelantan juga memiliki cita-cita yang sama yakni ingin menerapkan
syariat Islam secara kaffah.
Selain itu, lanjut Mohd Nassuruddin. Pihaknya berkunjung ke kampus
UIN Ar-Raniry dengan tujuan mulia untuk bersilaturrahim dengan guru-guru
yang telah mendidik pelajar-pelajar dari Malaysia khsusnya dari
Kelantan.
“Mewakili kerajaan Kelantan kami mengucapkan terima kasih kepada guru
besar dan pimpinan UIN Ar-Raniry yang telah mendidik anak-anak kami,”
ucapnya.
Selanjutnya, Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim,
MA menyampaikan pesan-pesan tentang perkembangan pelaksanaan syariah
Islam di Aceh, sebagaimana apa yang ditanyakan. Rektor memulai
sambutannya dengan menyebutkan bahwa beberapa orang guru besar UIN
Ar-Raniry sangat berperan dalam pelaksanaan syariat Islam di Serambi
Mekkah ini.
“UIN Ar-Raniry sangat berperan dalam pelaksanaan syariah Islam di
Aceh, selain dipercayakan sebagai kepala dinas syariat Islam Aceh, juga
banyak guru besar perguruan tinggi ini dilibatkan dalam pembahasan dan
rancangan qanun atau peraturan daerah, peran UIN secara akademis sangat
besar,” ujar Farid.
Selain itu, lanjut Rektor, bahwa banyak juga guru besar UIN Ar-Raniry
diberikan amanah pada instansi pemerintah lainnya, seperti majelis
permusyawaratan ulama serta lembaga lainnya.
Secara khusus, Rektor Farid mengatakan bahwa UIN Ar-Raniry tidak
merasa asing dengan orang Malaysia, dimana dari sembilan fakultas di UIN
lebih setengah dari mereka merupakan alumni dari perguruan tinggi yang
ada di Malaysia.
Selain itu, setiap tahunnya UIN Ar-Raniry menerima mahasiswa dari
Malaysia, sampai saat ini rata-rata mahasiswa dari Malaysia mencapai 400
orang. Oleh karena itu, kita berharap hubungan silaturrahim ini terus
berjalan dengan baik. [Sumber: website UIN Ar-Raniry]
Posting Komentar untuk "Pejabat Negeri Kelantan-Malaysia Studi Syariat Islam ke UIN"