Membina Angkatan Muda Islamis dan Nasionalis (Berharap pada Tgk Fadhil Rahmi, Lc)
Oleh Teuku Zulkhairi
Fadhil Rahmi |
Tgk Fadhil
bukanlah sosok yang memiliki hubungan kekerabatan dengan sekelompok atau
individu berpengaruh yang bisa membantunya menjadi Ketua KNPI Aceh. JIkapun
kemudian ada, itu semata-mata karena orang-orang telah memahami gagasan dan
tekadnya.
Seperti
dukungan dari Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang dikabarkan telah mengalir
kepadanya yang sejauh yang saya tahu semata-mata adalah karena track record Tgk
Fadhil. Kebaikan memang butuh dukungan orang-orang besar. Seperti istilah Tu
Sop Jeunieb, "Memperbaiki Orang Kuat, Memperkuat Orang Baik".
Lebih dari itu,
saya tahu persis, sosok ini bukanlah seorang yang memiliki kemampuan finansial
yang mumpuni. Itu sebab, keberanian dan tekadnya untuk bertarung dalam
pemilihan Ketua KNPI Aceh adalah patut dipuji. Sosok ini datang dari :jauh" ke kota
membawa segudang tekad dan idealismenya. Persis seperti seorang anak desa yang
mencoba "menaklukkan" kerasnya kehidupan di kota.
Meskipun sistem
ala "borjusime" cenderung mengandalkan trah dan finansial, tetapi
sejarah menunjukkan perkara ini bukanlah segalanya. Faktanya, begitu banyak
tokoh-tokoh besar dalam sejarah generasi muda yang sukses melakukan
lompatan-lompatan besar dalam sejarah bangsa dan dunia, dari sebelumnya ia
bukanlah siapa-siapa.
Sejauh yang saya
simak dari beberapa kali ia mengutarakan gagasannya, hal menarik Tgk Fadhil
Rahmi adalah narasinya memadukan keislaman dan kebangsaan. Sudah tidak zamannya
lagi pemuda jauh dari masjid. Masa depan bangsa ini dan bahkan dunia justru
berada di tangan pemuda-pemuda yang hatinya selalu terpaut kepada masjid.
Bahkan, dari
tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan langsung dari Allah kelak
di hari kiamat sebagaimana tersebut dalam hadis Rasulullah Saw, dua diantaranya
adalah: "pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah", dan
"seorang yang hatinya bergantung ke masjid".
Dan Tgk Fadhil
memahami ini dengan baik, sehingga salah satu idenya dengan menjadi ketua KNPI
Aceh adalah membawa anak-anak muda ke mesjid. Apakah ini sesuatu yang lucu dan
berlebihan? Tentu tidak. Anak muda bukan saja dituntut untuk terlibat
menyelesaikan persoalan-persoalan kebangsaan, namun juga mereka sendiri harus
menjadi pioner dalam mengembalikan kehidupan Islam dalam diri mereka, keluarga,
masyarakat dan bangsa ini. Dan itulah yang dulu dilakukan oleh para pahlawan
bangsa.
Apalagi, ketika
kita berbicara narasi kepemudaan di level Aceh, sudah seharusnya para pemuda
dipimpin oleh pemimpin muda yang bukan saja nasionalis, tapi juga
"Islamis".
Kita berharap organisasi
kepemudaan di Aceh lebih intens lagi mengawal dan terlibat dalam pembangunan
yang terbingkai dengan Syari'at Islam. Sesungguhnya persoalan Syari'at Islam
bukanlah wilayah Ormas Islam atau ulama saja. Tetapi juga seharusnya menjadi
bahan pemikiran dan tindakan para pemuda.
Bahkan, jika
selama ini perjalanan Syari'at Islam tersendat-sendat di Aceh, saya yakin itu
karena para pemuda Aceh "belum memainkan" kiprah idealnya. Jika para
pemuda masih menjauh dari tugas besar ini, tentu persoalan-persoalan dalam
kehidupan berbangsa dan beragama akan terus menggunung.
Oleh sebab itu,
saya menaruk harap kiranya Tgk Fadhil Rahmi bisa membawa segenap gerbong pemuda
Aceh untuk semakin "mendekat" dalam narasi besar Islamis-Nasionalis
ini. Jadi, saya mendo'akan semoga sukses. Amiin ya Allah.
Darussalam, 28 Juli 2017
Posting Komentar untuk "Membina Angkatan Muda Islamis dan Nasionalis (Berharap pada Tgk Fadhil Rahmi, Lc) "