Suara AKP Turki Turun, Apakah Karena Anti Israel dan Iran?
Oleh Dr. Yusuf Riqzah
Media massa zionis menunjukkan kedengkiannya kepada Partai
Keadilan dan Pembangunan (AKP) Turki, dan terhadap sosok presiden Erdogan
secara pribadi. Media masa Israel mempromosikan; hasil pemilu Turki adalah
kejatuhan telak bagi Erdogan karena bersikap anti terhadap Israel. Sayagnya,
sebagian media massa Arab di London menerbitkan analisi Israel dan menyatakan
bahwa turunnya suara AKP diakibatkan oleh koalisi Turki dengan Qatar dan Saudi
bersama IM dalam sikapnya yang anti rezim Suriah dan Iran.
Apa yang disebutkan Israel tentu selalu beralasan, meski dinilai
berlebihan. Namun apa yang dilakukan media Arab tidaklah beralasan dan tidak
bisa dibenarkan. Sebab jika dianalisi dengan obyektif, hasil pemilu Turki tetap
merupakan kemenangan stategi jangka panjang dan memiliki pengaruh kuat bagi
Erdogan dan partainya dalam proses demokrasi yang transparan. Apalagi
kemenengan itu ditengah usaha menjatuhkan AKP dari dalam dan luar negeri.
Perolehan suara itu masih dinilai sebagai perolehan stabil.
Kedua, peroleh suara AKP masih 41% yang melebihi perolehan total
dua partai besar setelahnya Partai Republik dan Partai Kebangsaan. Di tengah
pertempuran sengit AKP dengan kelompok Fathullah Gulin dan implikasi konflik di
Suriah dan pengaruh lobi yahudi di media massa yang anti Erdogan secara
pribadi, perolehan suara itu masih merupakan sebuah capaian.
Ketiga, mereka yang menilai turunnya peroleh kursi partai pemenang
karena AKP sendiri mentargetkan bisa memperoleh 330 kursi (seperti tahun 2011)
agar bisa mengamandemen undang-undang dan mengubah negara menjadi sistem
presidensial. Perghitungan ini tidak logis sebab Turki 2015 kini beda dengan
2011 dulu. Maka melihat situasi sekarang, perolehan ini adalah sebuah capaian.
Keempat, ada kemenangan Partai Demokrat Kurdi dengan perolehan
suara 78 kursi dan bukan hanya kemenangan partai ini namun juga kemenangan
Erdogan. Karena rekonsiliasi pemerintah dengan partai Kurdi ini menjadi
prioritas. Ini kemenangan yang tidak dicapai oleh Partai Kebangsaan dan Partai
Republik. Dengan masuknya partai Kurdi ke parlemen maka mereka akan bisa
melakukan kerja politik, meninggalkan senjata dan memutus intervensi asing ke
Turki, termasuk intervensi Israel yang terus menggelontorkan senjata dan uang
ke Turki.
Partai Demokrat ini akan bisa menjadi salah satu koalisi
pemerintah dengan AKP.
Hasil pemilu ini tidak akan berdampak negatif kepada hubungan
dengan Qatar dan Saudi. Dengan demikian, Israel akan tetap menjadi bidikan
dakwaan telah membunuh warga Turki di kasus Marmara. Dengan dibawah kekuasaan
AKP, Israel akan tetap menjadi lawan dan musuh serta akan membayar
kejahatannya. (at/infopalestina.com)