Kabar 15 Warga Aceh Jadi Pendeta, Ternyata Palsu
Konferensi Pers pernyataan sikap bersama FKUB/Salman Iqbal |
Beberapa waktu lalu di media sosial
beredar nama-nama sejumlah pendeta yang dituding berasa dari Aceh, khususnya
dari kabupaten Pidie. Selain itu sejumlah warga Aceh dituding telah murtad
(keluar dari Islam).
Hasil penelusuran Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) provinsi Aceh, ternyata data tersebut palsu dan tidak
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Hal demikian diungkapkan Tarmizi
Daud, penyuluh agama Islam provinsi Aceh, pada konferensi Rabu (08/04). Konferensi
pers itu turut dihadiri sejumlah pendeta dan penyuluh agama Islam di provinsi
Aceh.
Tarmizi mengatakan penyebar isu
tersebut merupakan seorang Mualaf bernama Ilham Ramadhan Munthe (nama sesuai
KTP). Tarmizi menyebutkan Ilham yang sebelumnya bernama Kristianta Anes Ginting
Munthe (nama sebelum Islam) memiliki identitas yang cukup banyak. Bahkan saat
mengisi ceramah di universitas Al-muslim Bireun ia mengaku bergelar Profesor,
padahal hasil penelusuran diketahui Ilham hanya tamatan SMA.
Dalam beberapa kesempatan Ilham juga
mengaku sebagai orang kaya yang memiliki hotel di Medan, namun setelah di cek
hotel tersebut milik orang Cina.
”Kami sudah lacak dia selama tiga
tahun, ternyata namanya beda-beda, nama di KTP,dan serrtfikat mualaf juga beda,
identitas tahun kelahirannya juga beda-beda, bahwa dia mengaku Bali, tapi
ditempat lain ia mengaku batak,”ujarnya.
Tarmizi menambahkan pihaknya menilai
tindakan Ilham karena ingin terkenal dan mencari uang semata. Karena sebelum
dipercaya untuk mengisi berbagai ceramah ia diketahui sebagai penjual bakso,
sebelumnya dikethui Ilham juga sebagai penjual obat di Tangse Pidie.
Menurut Tarmizi, selain mengaku
sebagai mantan presiden Misionaris dan mantan pendeta terbesar di Asia, Ilham
juga pernah mengaku sebagai mantan intelijen.
Selain itu pada beberapa kesempatan
Ilham dalam ceramahnya juga kerap melarang penggunaan tupperware karena terbuat
dari minyak babi.