Kurangi Perkataan, Perbanyak Amalan
Ust H Umar Rafsanjani, Lc, MA sedang memberi pengajian di Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh, Kupi Luwak, Jeulingke, Banda Aceh |
Banda Aceh- Ummat muslim Aceh jangan terlalu banyak teori, segeralah berbuat. Di Aceh atau Indonesia
hari ini sudah terlalu banyak orang pintar namun krisis orang jujur. Untuk
membenahi kealpaan tersebut mari kita mulai menata keluarga dan lingkungan yang
kondusif untuk lahirnya manusia yang hidup ikhlas mencari keridhaan Allah.
Demikian disampaikan oleh Staf UKBA-Turkey, Ust
H Umar Rafsanjani, Lc, MA dalam pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat
Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh, Kupi Luwak, Jeulingke,
Banda Aceh, Rabu malam 3 Desember 2014 yang dipandu oleh Tgk Mustafa Husen
Woyla.
"Ust Umar menilai, kelemahan kita orang Aceh
atau Indonesia pada umumnya adalah “leu
peugah dit bak pubut”. Berbeda sekali jika dibandingkan dengan beberapa Negara
yang sudah dikunjunginya “ dit peugah leu pubut”.
Tegasnya dalam pengajian yang dihadiri kalangan
wartawan, anggota DPRA, akademisi, santri, dan mahasiswa sambil menguraikan ayat
perayat dan hadist perhadist yang menyangkut dengan mengutamakan Allah dalam
kesibukan dunia.
Antara lain isi kajian rutin Kausus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) adalah
;
Berbicara mengutamakan Allah, sebenarnya dalam
shalat fardhu sehari semalam sudah kita ulang-ulang sampai lima kali mengikrarkan pengakuan “ sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah. Nah, ucapan dan pengkuan sudah mantap namun implimentasinya tinggal dimaksimalkan
sebagai bentuk mengutamakan Allah dari kesibukan dunia.
Kemudian Alumni Dayah Salafiyah yang sukses berda’i di Negeri Jiran, Malaysia
tersebut menukilkan hadist dari Ibnu Abbas ra, katanya:
Pada suatu hari aku berada di belakang
Rasulullah SAW (boncengan), lalu baginda bersabda: Wahai anak, peliharalah
Allah niscaya (Dia) akan memelihara kamu, peliharalah Allah niscaya (Dia) akan
berada dihadapan kamu, dan jika engkau memohon maka memohonlah kepada Allah……
(HR Tarmidzi).
Maksudnya, hendaklah sentiasa memelihara hukum
Allah, hak Allah, perintah Allah dan larangan Allah. Jika sudah kita laksanakan
perintah dan larangan niscaya Allah akan menolong kita.
"Candidat Doctor Universitas Utara Malaysia
(UMM) Jurusan Studi Islam menyesalkan juga prilaku muslim Aceh akhir-akhir ini.
Karakter kita hari ini penuh dengan kamuflase semata bahkan sudah sampai pada taraf penjilat. Kerja kalau
di depan bos, bekerja juga mengaharap pujian dan imbalan. Semua itu sudah melenceng
dari nilai keislaman sebagaimana
diikrarkan dalam shalat.
Semestinya mesti sesuai antara ucapan dengan
pekerjaan yang kita lakukan. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya
“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu
mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?” [QS. Ash-Shaff : 2].
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan)
kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu
membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?” [QS. Al-Baqarah : 44].
Diakhir pengajian Ust Umar yang juga alumni
dayah salafiyah BUDI Lamno dan Darussalam, Labuhan Haji tersebut berharap semoga
mentalitas muslim Aceh dalam beramal terus meningkat jika tidak mau menyesal di akhirat
kelak. Beramallah sekarang, jangan minta di kembalikan ke dunia untuk beramal ketika dalam kubur. Terangnya sambil menyetir beberapa
ayat dan hadist sekitar penyesalan manusia di hari akhir.
Rep: Mustafa Woyla
Editor: Muhammad Chaldun