Di Rusia Peminat Syariah Meningkat
Moscow (DF) - Industri keuangan syariah diyakini akan terus berkembang di Federasi Rusia dan Persemakmuran Negara-negara Merdeka (CIS). “Permintaan produk dan layanan keuangan syariah di CIS dan Eropa Timur cukup signifikan, terutama ritel, investasi, asuransi syariah, dan sukuk,” kata CEO Al-Shams, Adalet Djabiev, sebagaimana dikutip laman Arab News, baru-baru ini.
Pada awalnya, tutur Djabiev, keuangan syariah di Rusia dipaparkan secara sembunyi-sembunyi. Namun, saat ini ia ingin mempromosikan keuangan syariah secara terbuka dan transparan.Ada sekitar 100 juta-120 juta jiwa penduduk Muslim di CIS dan Eropa Timur. Negara-negara, seperti Kazakhstan, Azerbaijan, dan Kirgistan pun mulai memperkenalkan peraturan untuk memfasilitasi produk keuangan syariah, kendati prosesnya masih akan cukup panjang.
Sementara itu, di Rusia, langkah untuk menetralisasi pajak pun masih akan membutuhkan waktu panjang. Di bank sentral Rusia pun belum ada dewan penasihat keuangan syariah ataupun tim kerja yang meninjau peraturan dan pengawasan bagi penerapan keuangan syariah. Namun, Djabiev yakin jika bank dan pebisnis Rusia mendorong keuangan syariah, otoritas Rusia akan meninjau kebijakan mereka dan mempertimbangkan untuk memfasilitasi pengubahan peraturan.
“Kata Islam atau syariah tidak harus muncul dalam peraturan. Mereka dapat menyebut syariah sebagai investasi atau keuangan alternatif. Inggris saja telah menyadari bahwa untuk menjadikan London pusatkeuangan internasional, keuangan syariah yang tumbuh pesat tak bisa diabaikan,” tegas Djabiev.
Anak perusahaan
Vneshtorgbank (VTB), VTB Capital, mulai memfasilitasi sukuk di pasar Rusia. Head of Middle East and Africa VTB Capital Dubai, Masroor Haq, menilai ada kesesuaian antara keuangan syariah, pembiayaan proyek infrastruktur, dan investasi di Rusia dan CIS. Menurut dia, pasar sukuk telah masuk ke tahap pengembangan.
“Sejumlah perusahaan internasional berusaha menarik dana dari sukuk, misalnya GE Capital. Perusahaan-perusahaan Rusia hendaknya juga dapat mengambil keuntungan dari hal ini,” papar Masroor.
Perwakilan firma hukum Norton Rose LLP, Aziza Atta, mengakui minat masyarakat Rusia akan keuangan syariah mulai tumbuh. “Namun, keuangan syariah merupakan hal baru di Rusia. Menggabungkan prinsip keuangan syariah dengan peraturan legislatif di negara itu akan menjadi proses yang menarik.” kata Atta.
Baru-baru ini kantor Norton Rose di London dan Moskow terlibat dalam pembiayaan ekspor-impor dengan akad murabahah juga sukuk di Rusia. Atta menambahkan, selama proses tersebut, pihaknya mengidentifikasi sejumlah korporasi, komersial, dan masalah pajak yang harus dicatat oleh pihak yang ingin terlibat dalam transaksi serupa di pasar Rusia. Dalam iklim ekonomi saat ini. keuangan Islam merupakan altematif nyata bagi pemodal mencari alternatif pembiayaan.
Pada 26-27 Mei 2010, Moskow siap menjadi tuan rumah Moscow Forum on Islamic Finance and Investments. Forum ini menjadi pintu bagi bankir syariah dan investor untuk melihat peluang di pasar Rusia dan CIS. Forum ini akan fokus pada tren terbaru di industri global, perkembangan keuangan syariah di Rusia dan Eropa, sukuk, asuransi, pengembangan aktivitas bisnis makanan halal, dan usaha kecil serta menengah.