Ustaz dari Aceh Ini Jadi Imam Bagi Muslim 29 Negara di Australia
Banda Aceh - Menjadi imam shalat tarawih
selama sebulan penuh dengan jamaah dari 29 negara dunia merupakan pengalaman
yang luar biasa bagi Ustadz Salman Syarifuddin Al-Hafidz, imam Masjid Raya
Baiturrahman kota Banda Aceh.
“Hari itu tanggal 6 Mei 2014
Pengurus Masjid Internasional Darwin menghubungi dan meminta saya untuk menjadi
imam tarawih satu juz semalam di Darwin, Australia”ujar Ust. Salman mengawali
kisahnya awalnya ia dipercayakan menjadi Imam tarawih di Australia pada bulan
puasa Ramadhan 1435 H lalu.
Akhirnya tepat pada 26 Juni
2014 Ust. Salman Alhafidz berangkat ke Australia untuk menjadi imam bagi warga
muslim di Utara Australia tepatnya di Darwin, disini terdapat komunitas Muslim
dari 29 negara dunia “Islamic Society of Darwin”. dikatakannya dikomunitas yang
diketuai Anwar Lamaya yang juga berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur,
ternyata tradisi Tarawih satu juz semalam sudah ada sejak 1979.
“Sebelumnya saya sudah
menjalani ujian tiga tahap, pertama ujian hafalan, kemudian ujian tilawah
cepat, dan terakhir interview. Ternyata Allah menakdirkan saya berangkat ke
Darwin pada tanggal 26 Juni 2014 untuk menjadi imam sebulan penuh disana”lanjut
Direktur Yayasan Markaz dakwah Al-Islah Banda Aceh ini.
Ia menyebutkan sebenarnya
komunitas Islamic Society darwin memiliki imam tetap yang berasal dari India,
namun enam bulan sebelum bulan puasa lalu imam tersebut memutuskan pulang ke
kampung halaman dan tidak kembali lagi. Pihak pengurus masjid sudah berupaya
mencarikan pengganti, dan sudah mendapatkannya yaitu imam dari Afrika Selatan,
akan tetapi baru bisa bertugas pada akhir tahun 2014 ini, sehingga pada bulan
ramadhan hampir dipastikan kosong imam.
“Saat itu para pengurus masjid
yang berasal dari beberapa negara ini berupaya mencarikan imam khusus untuk
ramadhan saja, sehingga dibukalah pendaftaran, waktu itu ada 24 orang yang
mendaftar, dan Allah menakdirkan saya yang dipilih”kisahnya.
Ia mengatakan semangat ibadah
komunitas muslim di Darwin pada bulan ramadhan sangat luar biasa, setiap malamnya
jamaah tarawih mencapai 700 orang jamaah, dan manyoritas berasal dari Indonesia
yang mencapai 250 orang.
Sebelum pulang ke Indonesia,
Ust. Salman juga sempat menghadiri halal bihalal Idul Fitri 1435 Hijriyah yang
diselenggarakan di konsul RI Darwin pada 28 Juli 2014.
Awal
Menjadi Imam Masjid Raya
Ust. Salman Alhafidz mengatakan
awalnya ia dipercayakan menjadi imam masjid raya Baiturrahman Banda Aceh pada 1
April 2005, saat itu ia bersama dua imam baru lainnya dihubungi pengurus masjid
raya Baiturrahman diminta untuk menjadi imam tetap masjid Raya menggantikan
tiga imam lainnya yang wafat dalam musibah gempa dan tsunami 26 desember 2004.
“Saya dihubungi pengurus masjid
raya Baiturrahman tepatnya pada 25 Maret 2005 diminta kesediaan menjadi Imam
menggantikan imam lain yang wafat pada musibah tsunami, waktu itu saya tanya,
apakah ini keputusan bersama, lalu mereka bilang ia, maka saya pun siap, dan
mulai tugas pertama pada 1 April 2005”kata Ust. Salman mengisahkan awal mulanya
ia menjadi Imam masjid Raya Baiturrahman.
Diakui Ust. Salman menjadi imam
di masjid kebanggaan rakyat Aceh dan salah satu masjid tujuan wisata Muslim
Asia Tenggara bukanlah sesuatu yang mudah baginya yang sebelumnya hanya menjadi
imam di Meunasah (Mushalla) tingkat gampoeng dan pesantren. Ia mengaku gugup
diawal-awal.
“Ketika itu agak gugup, grogi
karena menjadi imam untuk masjid besar di provinsi Aceh, namun seiring waktu
berjalan akhirnya sudah terbiasa”lanjut Alumni pasca sarjana UIN Ar-Raniry
Banda Aceh ini.
Ust. Salman yang saat ini
sedang menyelesaikan program doktornya di UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengatakan
salah satu alasan ia dipilih menjadi imam di masjid yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M, ini
karena hafal Al-qur’an. Ust. Salman Alhafidz yang saat ini baru berusia 36
tahun, sudah dipercayakan menjadi Imam di
salah satu masjid terindah di Asia Tenggara pada usia 31 tahun.
“Mungkin karena saya punya
pesantren hafidz Al-Qur’an maka waktu itu dianggap bisa menjadi imam, dan saat
itu kami bertiga adalah imam yang muda dibandingkan imam lainnya, tapi karena
pertimbangannya kita klasifikasinya hafal qur’an maka ini adalah tantangan bagi
kita anak muda”Lanjut direktur Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al-‘Atiyah Aceh
Besar.(Abi Qanita)
Biodata
:
Nama : Salman Syarifuddin Al-Hafidz
Alamat : Komplek Imam Masjid Raya Baiturrahman, Jl.
Prof. Amajid Ibrahim I Punge Jurong Banda Aceh.
Pendidikan : MIN tanjung Pura
Mtsn Tanjung Pura
MAN 1 Banda Aceh
S1 STAIN Al-Aqidah Jakarta
S2 UIN Ar-Raniry Banda Aceh
S3 UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Istri :
Yiyi Hisyiah
Anak : 5 Orang
Pekerjaan : Direktur Dayah Tahfidz
Al-Qur’an Al-‘atiyah Aceh Besar
Direktur Yayasan Markaz dakwah Al Islah Banda
Aceh
Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Serambi
Mekkah Banda Aceh
Imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh