Bangsa Aceh Lemah karena Banyak yang Abaikan Shalat
Tgk Marhaban Habibi |
“Segala macam persoalan yang terjadi di
Aceh hari ini bisa dipastikan karena banyaknya orang-orang yang tidak shalat
dan meninggalkan perintah-perintah Allah Swt lainnya, “
-- Tgk Marhaban
Habibi,
-------------------------------------------------
SUARA DARUSSALAM - Shalat adalah rukun Islam kedua yang merupakan tiang agama Islam, namun
banyak umat Islam yang meninggalkan dan menyia-nyiakan kewajiban ini. Umat
Islam yang tidak mengerjakan shalat ini akan masuk kategori "penumpang
gelap" dalam tubuh umat Islam.
Hal itu ditegaskan oleh Tgk Marhaban Habibi, ulama muda
dari Dayah Babussalam Matangkuli Aceh Utara baru-baru ini saat mengisi pengajian rutin yang
diselenggarakan Kaukus Wartawan Peduli Syari'at Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh
Kupi Luwak, Lingke Banda Aceh..
Menurut Tgk Marhaban, penumpang gelap ini akan menjadi
sumber kelemahan dan kehancuran umat Islam. Dalam pengajian yang dihadiri oleh
para wartawan, aktivis dan santri ini Tgk Marhaban yang merupakan ketua Bidang
Dakwah Forum Dai Aceh Utara ini juga menjelaskan bahwa shalat merupakan bentuk
kepatuhan dan konsekuensi dari keimanan seorang Muslim. Tgk Marhaban
mengibaratkan, bahwa Iman itu adalah percaya atau “pateh” dalam bahasa
Aceh, sementara Islam adalah patuh. Patuh ini adalah konsekuensi setelah kita
beriman. Artinya, seorang Muslim yang tidak shalat maka iman dia sangat
bermasalah.
Dalam konteks bermasyarakat, untuk memasyarakatkan shalat
ini maka pemerintah dan masyarakat harus memperkuat kontrol sosial dan memperkuat aturan hukum. Bukan hukum untuk mengejar orang
yang tidak shalat, tapi aturan untuk memasyarakatkan shalat. Semua harus
bergerak untuk menjadikan shalat sebagai budaya bagi generasi muda yang hari
ini sudah banyak yang tidak shalat.
Tgk Marhaban menjelaskan, segala macam persoalan yang
terjadi di Aceh hari ini bisa dipastikan karena banyaknya orang-orang yang
tidak shalat dan meninggalkan perintah-perintah Allah Swt lainnya. Padahal,
kata Tgk Marhaban melanjutkan, seandainya umat Islam beriman dan bertaqwa
dengan jalan mengerjakan segala perintah Allah dan meninggalkan laranganNya,
maka negeri ini pun akan berkah, lepas dari persoalan-persoalan yang hari ini
kita hadapi. Sesuai dengan janjiNya, Allah pasti akan membuka pintu keberkahan
dari langit maupun bumi saat kita beriman dan bertaqwa.
Tgk Marhaban menyesalkan budaya saat ini yang terlalu mengagung-agungkan materi dalam konteks
pemerintah, sehingga takut melaksanakan syariat Islam secara kaffah dengan
alasan akan mengurangi minat investor datang ke Aceh, padahal keberkahan dari
langit dan bumi muncul saat kita beriman dan bertaqwa. “Jadi, Aceh akan maju dan kuat jika perintah Allah dikerjakan, bukan
ditinggalkan,”
kata Tgk Marhaban.
Tgk Marhaban mengajak para orang tua untuk mengajak
anaknya shalat sejak usia dini dengan jalan memberi contoh teladan yang baik.
Tidak mungkin anak kita akan rajin shalat jika seorang tua sering
meninggalkannya. [Zulkhairi].