IKAT Minta Pemerintah Perhatikan Warga Aceh di Mesir
Masyarakat Indonesia dan Mesir menandu keranda jenazah Zaky Gusti Rahma Yeni yang meninggal saat menyelamatkan diri dari perampok di Mesir. Foto: google |
Banda Aceh – Ikatan Alumni Timur Tengah
(IKAT) Aceh meminta kepedulian Pemerintah Aceh terkait nasib para mahasiswa
Aceh di Mesir. Hal itu diungkapkan Ketua IKAT, M. Fadhil Rahmi, Lc, disela-sela
kegiatan Shalat Ghaib dan Doa Untuk Palestina, yang dirangkaikan dengan buka
puasa bersama (Ifthar Jama’i), Ahad, 20 Juli 2014 dikawasan Lamgugop, Banda
Aceh.
“Kita harap Gubernur mau menyuarakan soal
jaminan keamanan kepada warga Aceh di Mesir dengan meminta Pemerintah Pusat
serius menangani peristiwa ini. Soalnya, ada lebih 300 mahasiswa Aceh sedang
menuntut ilmu disana. Ini juga harus menjadi perhatian kita. Semoga mereka
senantiasa dilindungi Allah Swt,”ujar Tgk Fadhil Rahmi.
IKAT Aceh berharap kepada Pemerintah
Indonesia untuk meminta pemerintah Mesir memberi jaminan keamanan dengan
meningkatkan pengamanan terhadap daerah yang menjadi kawasan domisili ribuan
warga Indonesia, khususnya para mahasiswa.
Selain berdo’a untuk palestina, dalam
shalat ghaib, IKAT juga mengikutkan nama almarhumah Gusti Rahma Yeni, mahasiswi
Alzhar Mesir asal Sumatera Barat yang meninggal dunia setelah menjadi korban
perampokan di Cairo, Mesir.
“Keluarga Besar IKAT mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas
musibah yang menimpa salah seorang tunas harapan bangsa yang gugur
fisabilillah, semoga husnul khatimah,” ungkap Tgk M. Fadhil.
Diberitakan,
peristiwa memilukan tersebut terjadi pada hari Kamis, 17 Juli 2014, malam waktu
setempat. Korban bersama temannya, Rizqana menumpangi eltramco (angkutan kota)
yang ditumpangi juga oleh 3 lelaki Mesir.
Dalam
perjalanan, eltramco tersebut keluar dari jalur/rute reguler, menuju lokasi
yang sepi, yang kemudian 3 orang tersebut menjalankan aksi jahatnya dengan
mempreteli barang-barang para korban, hingga melukai. Menerima perlakuan jahat
tersebut, korban memilih melompat dari eltramco. Namun naas, kepala korban
terbentur benda keras dan meninggal dunia. Sedangkan rekannya tetap di mobil
dan dan diturunkan setelah disiksa dan dianiaya. Sekarang masih dirawat di
dirumah sakit.
Informasi dari Kairo dan pemberitaan media, jenazah
gadis tahun ketiga (semester 6) Universitas Alazhar tersebut telah dishalatkan
oleh ribuan jamaah dari berbagai kalangan dan multi kewarganeraan di Mesjid
Assalam, Nasr City pada hari minggu, 19 Juli 2014, ba’da Ashar.
“Dijadwalkan setelah dishalatkan, jenazah
akan diterbangkan ke Indonesia,”ungkap Lutfi, mahasiswa asal Aceh di Mesir via
medsos seperti yang disampaikan kembali oleh Tgk Fadhil Rahmi kepada Suara
Darussalam. Via siaran pers.
Shalat Ghaib dan Do’a untuk Palestina
dipimpin oleh Dr. Syukri Yusuf, MA, Kabid. Dakwah dan Peribadatan, Dinas
Syariat Islam Aceh yang juga Dewan Penasehat IKAT Aceh itu berlangsung khidmat.
Puluhan anggota dan simpatisan Keluarga Besar IKAT Aceh turut serta dalam
kegiatan tersebut dengan khusyuk dan penuh keharuan.
“Selain dengan berderma, jangan kita
lupakan senjata ampuh Ummat Islam, yaitu Do’a. Semoga dengan do’a kita menambah
kekuatan dan ketegaran para mujahidin Palestina,” ujar Dr. Syukri Yusuf
Seperti diketahui, Qunut Nazilah adalah
doa yang diucapkan untuk menolak kezhaliman musuh-musuh Islam dan menghindarkan
diri dari berbagai fitnah serta musibah. Doa Qunut diucapkan pada setiap shalat
fardhu, yaitu ketika I’tidal setelah ruku’ pada rakaat terakhir. Suatu hal yang
disyariatkan dan amat disunnahkan ketika terjadi musibah dan kezaliman.
[Zulkhairi]