Ketua HUDA Resmikan Pengajian Tastafi di Malaysia
Abu Mudi bersama Warga Aceh di Malaysia Seusai Membuka Pengajian Tastafi |
Malaysia
- Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk.H.Hasanoel Basry, yang akrab
disapa Abu MUDI meresmikan pengajian warga Aceh di Malaysia yang diberi
nama Pengajian Tastafi Al-Aziziyah pada Selasa Malam (22/4/2014).
Pengajian
ini diadakan di Zawiyah Al-Asyi, tempat perkumpulan warga Aceh di kawasan
Kajang, Selangor, Malaysia. Pengajian ini telah berlangsung selama dua tahun
yang dipimpin oleh Ustaz Husni Harun, alumni Darussalamah Al-Aziziyah yang kini
menjadi salah seorang dosen di German Malaysia Institut (GMI) dan penceramah di
Malaysia.
Pengajian
ini sendiri digagaskan saat rapat perayaan maulid tahun 2012 sebagai ajang
untuk mempererat persaudaraan dan menambah khazanah ilmu pengetahuan agama.
Pada saat itu Abu MUDI dan tim zikir Maulid diundang untuk mengisi perayaan
maulid di tempat ini. Pengajian ini diadakan secara reguler setiap selasa malam
dan kamis malam.
Sabiran
Abubakar, salah seorang Mahasiswa Aceh di sana mengungkapkan bahwa yang menjadi
peserta pengajian ini adalah warga Aceh dan Mahasiswa Aceh di Universitas
Kebangsaan Malaysia (UKM) yang bernaung di bawah Badan Kebajikan Mahasiswa Aceh
(Bakadma). Selain itu, pengajian ini juga dihadiri oleh mahasiswa dari German
Malaysia Institut (GMI) dan Tokoh Aceh Malaysia seperti H. Nasir, H. Mansur dan
lain-lain.
DR.
Muhammad Sabri, Dosen GMI dalam sambutannya selaku dewan Pembina pengajian ini
memaparkan bahwa pengajian kitab jawi ini adalah warisan endatu yang patut
dilestarikan. “Dalam kitab jawi klasik ini terdapat banyak khazanah ilmu, tidak
hanya tentang kajian keislaman, tetapi juga di bidang teknologi yang saya
tekuni.” Papar beliau selaku pakar teknik mesin yang telah menyelesaikan
program master di Jerman dan doktoral di UKM, Malaysia.
Ustaz
Husni Harun menjelaskan pentingnya pendidikan agama yang berlandaskan kepada
ahlussunnah waljamaah dalam bidang aqidah dan mazhab empat dalam bidang fikih.
Menurut beliau, dalam hal ini kitab klasik menawarkan bahasa yang sederhana dan
logika pembahasan yang mudah dipelajari.
Tausiah
Abu MUDI semalam menekankan pentingnya belajar ilmu kepada seorang guru. Dalam hal
ini Abu mengutip ayat Alquran “Maka bertanyalah kepada Ahluz zikri (ulama),
jika kamu tidak mengetahui. Di samping itu, Pimpinan MUDI Mesra yang juga ketua
HUDA ini menjelaskan bahwa saat ini pendidikan lewat jalur akademik juga
diperlukan untuk menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, saat ini Yayasan
Al-Aziziyah telah mengelola pendidikan Islam dari TK hingga Perguruan Tinggi.
Pengajian
ini sendiri disponsori oleh Pengusaha sukses di Malaysia, Tgk Mukhtar Abdullah
yang akrab disapa Cek Tar asal Samalanga dan Tgk Musra dari Bireun. Tempat
pengajian ini merupakan waqaf dari Tuan Haji Harahap, pengusaha kaya Malaysia. (Tgk.
H. Muhammad Iqbal Jalil, S. HI/tz)