Ratusan Ulama Akan Kumpul di Banda Aceh
Banda
Aceh, 26/11 (Antara) - Sedikitnya 700 ulama dayah ddi 23 kabupaten dan
kota di Provinsi Aceh akan berkumpul melaksanakan musyawarah besar
(mubes) kedua di Banda Aceh, 29 Nopember 2013.
"Sedikitnya
700 ulama akan kita hadirkan selain ratusan santri untuk mengikuti
perhelatan dalam rangka menyusun program kerja dan memilih Ketua Umum
Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) periode 2013-2018," kata Sekjen HUDA
Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Selasa.
Mubes
yang akan berlangsung hingga 1 Desember 2013 itu juga akan dirangkai
dengan kegiatan seminar internasional yang menghadirkan tokoh agama
Islam dari Pattani (Thailand), Ukraina, Australia dan Malaysia.
Mubes
HUDA juga akan diisi dengan kuliah umum yang akan menghadirkan Ketua
Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Aqil Siradj.
Tgk.H.Faisal Ali |
Tgk.H.Faisal
Ali menyebutkan, tokoh agama Islam yang akan menjadi pembicara pada
seminar internasional itu antara lain Grand Mufti Darul Makmur Australia
Syach Salim Alwan Al-Hasani, , Mufti Ukraina Syech Ahmed Tamim, Ketua
Ulama Pattani Abdul Azis Yanya, dan tokoh agama dari Kelantan
(Malaysia) Dr Lukman.
Dia
juga menjelaskan, seminar internasional yang menghadiri pembicara dari
empat negara itu akan membicarakan masalah pendidikan agama dan
perkembangan Ahlul Sunnah Waljamaah tidak hanya di Aceh tapi ditingkat
global.
"Seminar
ini tidak hanya melihat masalah pendidikan agama di Aceh atau secara
nasional tapi juga perkembangannya ditingkat global. Kita berharap
dengan seminar ini akan menghasilkan rumusan untuk kemajuan pendidikan
agama Islam di masa mendatang," katanya menambahkan.
Terkait
dengan HUDA, Tgk Faisal Ali yang juga Wakil Ketua Majelis
Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh itu menjelaskan harapan dapat
melahirkan sejumlah rekomendasi bagi kepentingan agama dan umat dimasa
mendatang.
"Yang
tidak kalah penting, dari Mubes HUDA itu dapat melahirkan rekomendasi
antara lain mendesak lahirnya Qanun (Perda) tentang Jinayah dan Qanun
Hukum Acara Jinayah sebagai upaya memperkuat pelaksanaan Syariat Islam
di Aceh," katanya mengharapkan.(Azhari/antara)